Menikmati Proses. Meladeni Obsesi. Mengakrabi Tuhan.

Agenda Wisata Kota Barabai Tahun 2017

47 komentar
Kali ini aku mendapatkan tantangan untuk menulis dengan tema agenda wisata kota tempatku berdomisili. Sungguh tema yang menarik untuk kuulas. Selain bagus sebagai bahan promosi wisata di kabupatenku, dengan menulis ini mau tidak mau aku pun menjadi lebih tahu tentang pariwisata di daerah sendiri. Sebagai blogger yang ngakunya suka jalan-jalan, mengulik wisata di sekitar area domisili adalah hal yang menarik untuk kulakukan.

Namun, sayang sekali ketika kumencari informasi tentang agenda wisata kabupatenku, aku tidak mendapatkan informasi yang kuharapkan. Pertama-tama, aku mencari sumber yang kira-kira dapat membantuku untuk mengetahui hal tersebut. Tujuan utamaku adalah Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Kab. Hulu Sungai Tengah (HST). 

Setelah bertanya di jejaring sosial facebook akhirnya aku mendapatkan beberapa nama. Kupilih sumber yang relatif muda dengan harapan ia melek teknologi dan mengerti apa yang kumaksud. Eh, ternyata dia pun tidak begitu ngeh tentang agenda wisata tahunan kabupatenku. Menurutnya sih, instansi tempat dia bekerja tersebut belum pernah membuat agenda wisata tahunan. Hal ini sesuai dengan hasil pencarianku di internet yang tidak menemukan agenda wisata tahunan, pun agenda kegiatan Kota Barabai untuk tahun 2017 apalagi tahun-tahun sebelumnya.


Beranda web dprd.hulusungaitengahkab.go.id/dispora

Bahkan dari web resmi pemerintah kabupaten sendiri, aku tidak mendapatkan informasi yang memuaskan. Hanya tersedia beberapa artikel tentang pariwisata yang jarang diperbaharui. Meskipun begitu, hal tersebut cukup membantu untuk menambahkan informasi yang baru sangat sedikit kumiliki. Setidaknya ada 3 situs web yang berisi tentang pariwisata di Kab HST yaitu:
hulusungaitengahkab.go.id
disporabudpar.hulusungaitengahkab.go.id
dprd.hulusungaitengahkab.go.id/dispora

Selain itu, untuk melengkapi data aku pun membaca portal berita online antarakalsel.com dan dua blog yang berisi artikel tentang kegiatan wisata apa saja yang pernah ada di Kabupaten HST selama beberapa tahun terakhir. Untuk mendukung informasi tersebut, aku juga bertanya ke beberapa teman pecinta alam yang pernah beberapa kali menghadiri acara aruh adat di pegunungan meratus yang masih masuk ke dalam wilayah Kab HST.

Jadi beginilah hasil rangkumanku dari beberapa investigasi terpisah dan pengalaman pribadi selama tinggal di Bumi Murakata ini mengenai agenda wisata Kab. Hulu Sungai Tengah pada setiap tahunnya.

Aruh Ganal
Aruh ganal merupakan acara syukuran atas hasil panen padi yang didapat oleh masyarakat yang memang sebagian besar adalah petani. Acara ini dilaksanakan pada setiap musim panen tiba selama 7 hari. Sehingga jika ingin menyaksikan acara tersebut, kamu harus datang sesuai waktu panen di desa tempat diadakannya aruh tersebut. Sebagai gambaran, pada tahun 2014 acara ini dilaksanakan pada bulan Juli - Agustus.


Suasana aruh ganal di Desa Kundan. Sumber : antaranews.com

Aruh ganal ini dilaksanakan oleh masyarakat Suku Dayak di desa pegunungan Meratus, diantaranya adalah di Desa Kundan, Kec. Hantakan. Tempat acaranya di balai, yaitu sebuah aula yang menjadi pusat kegiatan di desa pegunungan Meratus. Ada 3 balai yang rutin mengadakan acara ini yaitu Balai Bidang, Balai Bangkaung, dan Balai Kumuh 2. 

Selain aruh ganal, ada 2 jenis aruh lainnya yang juga rutin diadakan oleh masyarakat Suku Dayak setiap tahunnya yaitu aruh musim tanam (5 hari) pada musim bercocok tanam dan aruh tolak balak (3 hari) di antara musim bercocok tanam dan musim panen. Acara aruh ini diisi dengan kegiatan batandik (menari tarian khas Dayak) disertai pembacaan mantra dan doa oleh Balian (tetua adat) sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan yang Maha Kuasa.

Prosesi Aruh Ganal. Sumber : dprd.hulusungaitengahkab.go.id/dispora

Pasar Wadai Ramadhan (Ramadhan Cake Fair)
Dari namanya langsung ketahuan bahwa event ini diadakan pada bulan Ramadhan setiap tahunnya. Wadai artinya kue. Meski begitu di pasar yang buka sebulan penuh ini, tidak hanya kue yang dijual di sana tapi juga berbagai makanan lain serta minuman yang dapat dikonsumsi saat berbuka puasa.

Berbagai macam wadai yang ada di Ramadhan Cake Fair.
Sumber : www.imgrum.org
Bagi kamu yang berkunjung ke Barabai pada saat bulan puasa, jangan lupa untuk datang ke Pasar Ramadhan ini. Kamu akan menemukan berbagai jenis penganan, dari yang biasa sampai yang hanya bisa kamu temukan setahun sekali. Ya, anggap saja wisata kuliner. Eitts, jangan sembarang datang juga ya karena pasar ini hanya beroperasi dari jam 2 siang hingga menjelang waktu berbuka puasa. Biasanya bertempat di dekat lokasi Pasar Baru Barabai.  

Barabai Expo
Seperti kota-kota lainnya, Barabai juga punya agenda tahunan berupa expo atau pameran pembangunan yang berisi stand-stand setiap instansi yang ada di Kabupaten HST. Bagi kamu yang ingin menyaksikan kegiatan yang diadakan untuk memperingati hari ulang tahun HST ini wajib hukumnya datang ke Kota Barabai pada akhir bulan Desember ya.

Barabai Expo 2016. (Dokumen Pribadi)

Sebagai bahan renungan, jika kuperhatikan Barabai Expo dari tahun ke tahun kualitasnya sama saja. Pengunjung lebih ramai ke stand milik swasta yang menjual barang dagangan daripada mengunjungi stand-stand instansi. Alhasil expo jadi lebih mirip pasar malam daripada kegiatan pameran. 

Padahal tujuan utama expo ini adalah untuk mengekspos kegiatan yang dilakukan oleh dinas-dinas di bawah pemerintahan bupati ke masyarakat luas. Menurutku pribadi, hal ini dikarenakan penyelenggara dan pengisi stand yang kurang kreatif mempromosikan dan membuat stand instansi kurang menarik dibandingkan stand jualan. 

Boleh dibilang aku adalah expo hunter yang jika ke setiap kota tidak akan melewatkan acara expo (jika ada) untuk kusinggahi. Karena dari expo tersebutlah aku dapat mengenal sebuah kota dalam waktu singkat. Jika penyelenggara dan pengisi stand dapat mengekspos kota atau instansi yang ada di dalamnya dengan menarik maka perspektif para pengunjung terhadap sebuah kota juga akan positif. Semoga di tahun-tahun mendatang, Barabai Expo benar-benar dapat memperkenalkan Kota Barabai yang sesungguhnya kepada para pengunjung. 

Sebenarnya ada beberapa event budaya (khususnya Suku Banjar) yang juga bisa kamu nikmati saat di Barabai. Namun, karena waktunya insidentil sehingga aku tidak memasukkannya dalam list agenda wisata Kota Barabai di atas. Sebut saja pada acara pernikahan, adat pernikahan Suku Banjar yang masih berlaku di masyarakat Kota Barabai sangat layak untuk dinikmati sebagai wisata budaya. Mulai dari acara besusuluh, bemandi-mandi, beantaran hahadap, hingga acara hiburan seperti bejinggung/baungsung, main kuntau, kuda gepang, mamanda, dan lain-lain. Nantilah kujelaskan satu-persatu jika kamu ada di Barabai.

Selain itu, dengan tingkat religiusnya yang masih kental Kota Barabai juga punya beberapa event yang tak terlepas dari adat budaya Islam. Seperti acara Maulid Nabi yang dirayakan selama sebulan penuh pada bulan Rabiul Awal dari desa ke desa di seluruh pelosok kabupaten. Atau acara tanglong yang merupakan bentuk perayaan di malam ke-21 Ramadhan. Bentuk acara ini berupa pawai Ramadhan yang dilombakan antar desa atau komunitas masjid. 


Nah, jika ingin menyaksikan beberapa event tersebut. Kamu bisa datang ke Kota Barabai di waktu-waktu terselenggaranya acara. Meski ada beberapa even yang acaranya insidentil seperti yang kusebutkan di atas. Semoga minimnya informasi tidak menyurutkan langkah kita untuk mengekplor lebih banyak wisata budaya di daerah kecil seperti di kabupatenku. Karena Indonesia terlalu sempit jika hanya melihat dari kacamata kota besar saja. So, visit Barabai and feel the culture!
Rindang Yuliani
Hi, I'm Rindang Yuliani. I'm a writer, a civil servant, and living in Barabai, South Borneo. I love reading and I'm interested in travelling. My first book is Escape, Please!

Related Posts

47 komentar

  1. Agenda expo ini sptnya hampir semua daerah menyelenggarakan ya? Semacam event rutin tahunan

    BalasHapus
  2. saya selalu suka dengan acara expo begituan, bisa belajar banyak dari mereka pelaku industri, terutama industri kecil :)

    BalasHapus
  3. Ini sepertinya tiap taun ada yak?

    BalasHapus
  4. Ramadhan cake fair di sana apa sama dengan di Jakarta ya? saat ramadhan banyak yang jualan ta'jil ataupun lauk pauk untuk berbuka?

    Btw kak, itu font sizenya ukurannya beda-beda gitu. sengaja kah?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dari segi konsep sepertinya saja. Tapi mungkin jauh lebih ramai di Jkt.

      Sebenarnya ga sengaja Kak, itu karena saya nulis dan ngeditnya di dua alat yang berbeda. Hehe

      Hapus
  5. Acara-acara kultural di daerah-daerah kadang bikin menggumam "kenapa sih masih gitu-gituan". Tapi jika dimaknai lebih mendalam rasanya "wow, menarik!"

    Btw, kenapa font-nya berubah-ubah begitu, mbak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Harus ke sini supaya bisa bilang Wow!

      Itu karena bikin draft dan ngeditnya di gadget yg berbeda Mas Ham.

      Hapus
  6. Rindang..
    Aku jadi tau 1 hal dari tulisanmu.

    Bahwa agama Islam bisa masuk melalui adat atau suku mana saja.

    Ada banyak event yang bisa dilakukan untuk menyatukan masyarakat. Tidak terkecuali di kota Barabai.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar, Mbak Lendy. Bagi Kota Barabai sendiri nuansa religi adalah salah satu ciri khas.

      Hapus
  7. Saya barusan main ke web pemdanya, kok lebih bagus penjelasan di sini ya. :-)

    Emm, beberapa agenda tampak mirip dengan agenda yang diselenggarakan di kota lain, hanya saja ada perbedaan nama aja.

    Ehehe, eh tapi ga semua sih, di tempat aku malah ga ada.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mas Andhika, eventnya masih umum. Belum ada karnaval atau event budaya khas kota sendiri.

      Hapus
  8. wah seru sekali tampaknya.. kegiatannya macem-macem

    BalasHapus
  9. Ramadhan cake, pasar yg ada saat Ramadhan. Paling ditunggu-tunggu ini apalagi sebentar lagi Ramadhan tiba

    BalasHapus
  10. Aral ganal, di kampung saya tdk ada gituan. Panen, selamatan di sawah. Tp orangnya sedikit

    BalasHapus
  11. Wah bener banget expo itu membuat kita mengenal suatu hal secara cepat krn mereka memaparkan semua. Seperti saat di jogja banyak banget expo dan sering dateng

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mupeng bgt bisa ngunjungi Jogja Expo. Dulu pernah berkunjung ke Sekaten saja.

      Hapus
  12. Wah ada Kuntau ya. Itu beladiri yang kakek saya juga bisa dulu. di Desa Kedaton di OKU Sumsel. Beberapa ciri nama di Sumsel dan Kalsel memang sepertinya mirip ya. Termasuk budaya sungainya. Ikan toman, patin, dll juga masakan pindang2nya aga sama.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya jadi sennag kalau ada blogger yg tahu banyak ttg kebudayaan Kalsel. Toss dulu Mas!

      Hapus
  13. Jujur saja, saya masih meraba-raba kota Barabai ini.
    Saya sama sekali baru dengar dari Mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga saya bisa menjadi duta yg baik bagi kota kecil ini.

      Hapus
  14. Barabai itu Kalsel ya mba? Duh pengen banget main ke Kalimantan.. semoga tahun ini kesampaian

    BalasHapus
  15. Ya ampun, kuenya menggoda, bikin laper mata sama perut :) aku penasaran pengin ke Barabai Exponya

    BalasHapus
  16. Hwaaa kue-kuenya menggoda. Bikin laper mata sama perut :) aku penasaran sama Barabai Exponya mba

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hayukk datang ke Barabai pas Ramadhan dan Bulan Desember, dijamin bakal kulineran terus Mbak. Hihi

      Hapus
  17. Wah bagi pecinta kue dan makanan, Ramadhan cake fair bisa jadi destinasi wisata utk mengisi waktu di Bulan puasa. Apalagi puasa kan sebentar lagi, bisa dijadikan andalan daerah sbg penjaring wisatawan asing maupun lokal.. Dishare dan dibagikan ke bang dodon tuh kak haha dia kan hobinya tukang jajan jalan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, katanya dia lagi nyiapin budget dulu buat ke Barabai 😂

      Hapus
  18. enak banget ya agenda wisatanya disana makanan di wadai enak banget itu jadi pingin kesana dan kayanya kelestarian budaya disana masih kental ya

    BalasHapus
  19. Keren ada ekspo2 tentang sosial budaya kyk gini.
    Kalau ekspo2 semacam itu jg digelar anak2 daerahnya yang tinggal di Jkt mungkin menarik jg kali ya mbak, seperti yg kpn hari dilakukan anak2 Tidore.
    Suamiku org Dayak tapi aku blm eksplor Kalimantan neh, moga ada kesempatan. Sementara ini eksplorasinya di TMII dulu hehe TFS

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ke sini aja Mbak April untuk menikmati Kalimantan langsung di sumbernya. Hehe

      Hapus
  20. Wah sepertinya web instansi daerah ku juga tidak menyediakan info. Kalo web "swasta" ada, tapi lebih ke event gaul. Untuk web pemkot, aktif. Cuma yang dinas2 ini yang agak gimana gitu :-)
    Btw, nice review n sukses buat expo hunter nya
    @ge1212y

    BalasHapus
  21. Jadi aku mesti nyiapin budget ke barabai nih. Banyak yang serundan menarik sepertinya. Sayang intuk dilewatkan

    BalasHapus
  22. Wah seru ya,semoga suatu saat aku bs ke liling indonesia dan mengeksplor yg ada di sana.

    Kk bs juga lho ngebahas ada apa aja di Barabai

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, kayaknya aku perlu lebih bnyak eksplor Barabai di blog aku supaya banyak yg 'ngeh' dg kota ini.

      Hapus
  23. biasnaya website pemda emang ga update ya mba. susah banget. padahal tiap kantor pasti punya bagian humas dan media. {padahal agenda wisatanya bagus2 banget. apalagi yang ada hubungnnya dengan makan2. sepertinya pemkab barabai perlu ketemu mba rindang dulu nih.. :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Seneng bgt kalau kejadian nih. Hehe. Blogger memang kadang perlu digaet buat publikasi.

      Hapus
  24. Wisata religi sama wisata kulinernya yang paling dikangenin di Barabai :D

    BalasHapus

Posting Komentar