Menikmati Proses. Meladeni Obsesi. Mengakrabi Tuhan.

Esensi di Balik Eksistensi

28 komentar
25 tahun, itulah yang akan menjadi tema utama pada tulisanku kali ini. Ya, hari ini aku tepat berusia seperempat abad setelah kelahiranku tahun 1992 silam. Sudah lama hidup dan aku belum bosan dengan dunia. Aih.



Kalau kurenungkan, aku malu dengan usia yang sudah termasuk dewasa ini. Aku masih banyak berleha-leha. Masa produktifku jauh lebih sedikit daripada masa malasku. Semoga aku bisa memperbaikinya di usiaku yang semakin matang ini. Aamiin.

Membahas tentang eksistensi kehidupanku di usia ke-25 ini, sepertinya aku sudah melewati masa itu. Masa ketika aku jauh lebih ingin diakui orang lain daripada memberi arti bagi diri sendiri dan lingkungan. Aku sudah mulai malas update status atau upload foto di media sosial, seperti yang dulu kulakukan untuk memperkokoh eksistensi di antara sesama pengguna media sosial. Hanya di blog sajalah kini aku lebih banyak mengungkapkan keseharianku, itu pun dengan tujuan sharing agar pembaca dapat mengambil hikmah. Bukan hanya sekadar curcol seperti dulu.

Ya, aku mulai tersadar untuk memperkaya esensi kehidupan daripada mencoba menampakkan diri di keramaian sosial. Aku sedang mencoba untuk menjadi pribadi yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar. Dengan begitu, setidaknya ada yang bisa dikenang dari keberadaanku di dunia ini yang jelas tak bisa selamanya.


Dan yang lebih penting aku bahagia dengan kehidupanku sekarang. Memang tak semua keinginanku sudah tercapai, tapi aku bersyukur sudah berada di titik aku yang sekarang ini. Aku merasa telah banyak nikmat yang kurasakan sehingga tak ada alasan bagiku untuk merasa tidak bahagia. Terserah orang lain melihatku seperti apa, aku tak peduli. Aku bahagia di usiaku sekarang. Aku bahagia menjalani apapun yang sedang menjadi takdirku saat ini dan siap menjemput nasib baik di masa depan dengan usaha yang sedang kuperjuangkan [].



Artikel terkait:
The Day Which I Born
Dua Angka Kembar
Happy New Year
Rindang Yuliani
Hi, I'm Rindang Yuliani. I'm a writer, a civil servant, and living in Barabai, South Borneo. I love reading and I'm interested in travelling. My first book is Escape, Please!

Related Posts

28 komentar

  1. Wah...mbak Rindang masih muda ya...
    Masih bisa produktif dan aktif bermanfaat untuk orang lain. Semoga sehat dan sukses selalu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin. Terima kasih banyak atas doanya Mbak Nurul.

      Hapus
  2. Selamat ulang tahun Ka Rindang. Semoga makin hits dan terus bersinar terang benderang sepanjang waktu. Tetap bahagia dan selalu tersenyum penuh cinta

    BalasHapus
  3. Selamat ulang tahun ya mba. Wish y all the best yaaaa. Sukses buatmu

    BalasHapus
  4. Selamat ulang tahun mbak. Semoga apa yang diingin tercapai ya. Sehat selalu...

    BalasHapus
  5. Selamat ulang tahun, mbak! Yap, yang paling penting adalah kitanya bahagia. Orang lain hanya penonton, kitalah pemeran utamanya. Jadi, lakukan apapun asal sesuai dengan ajaran agama dan tidak bikin kita tertekan melakukannya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar sekali Mbak Ayi. Hanya kita dan Tuhan yg tahu persis diri kita sebenarnya.

      Hapus
  6. wah selamat ya mba barrakallah.. ternyata umur kita ga beda jauh mba :D

    BalasHapus
  7. Selamat ulangtahun ya mba. Semoga di umur yang ke 25 bisa masuk ke masa produktifitasnya dan keinginannya tercapai

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin. Terima kasih banyak Mas Dikki atas doanya.

      Hapus
  8. Hidup masih panjang. Masih banyak yang perlu diperjuangkan. Selamat ulangtahun yaa..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih banyak Mbak Noni atas nasihat dan ucapannya.

      Hapus
  9. Waah... Happy birthday, Rindang!! Masih muda, koq! Tapi emang iya sih, jangan disia-siakan waktu, selagi masih sanggup ngapa2in.
    Semangat, yaa! :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semangat juga untuk Mbak Murni Rosa 😊

      Hapus
  10. mba rindang selamat ulang tahun ya. 25 tahun usia perak nih. semoga makin berkah dan rezekinya terus melimpah. soal esensi itu memang yang paling utama ya mba, apalah artinya eksistensi tanpa esensi. tsah..

    BalasHapus
  11. wah, selamat ya! akhrnya udah masuk dimasa yg kata orang masa paling berat.

    BalasHapus
  12. Barakallah fii umriik, Rindang.
    Semoga tulisannya kerap menginspirasi banyak mata yang membaca blog Rindang.

    BalasHapus
  13. Selamat ultah Mbak Rindang. Btw aku kmrn nonton video ttg "time zone" gtu. Katanya ada org yang sukses usia seian tapi meninggal usia sekian, sebaliknya baru ada yg sukses usia sekian tapi meninggalnya jauh lbh lama dr org yg pertama. Jd intinya semua org ada maanya buat "sukses" dan tdk ada kata terlambat kalau mau mulai sesuatu yang dulu2 blm kita lakukan, semangat mabk :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah aku mau nonton videonya juga ah. Hitung2 buat refleksi saat pertambahan usia.

      Hapus
  14. Mba Masih unyu2 banget :) semoga cita2 yang belum terlaksana bisa segera tercapai y mba aamiin

    BalasHapus

Posting Komentar